Proyek adalah pekerjaan sementara yang menciptakan produk, layanan, atau hasil yang unik. Sifat proyek yang “sementara” berarti bahwa proyek memiliki titik awal dan akhir yang jelas. Proyek berakhir ketika tujuan proyek tercapai, atau ketika proyek berakhir karena tidak dapat dicapai atau tidak dapat dicapai, atau ketika proyek tidak lagi diperlukan.

Sementara tidak selalu berarti jangka pendek. Produk, jasa, atau hasil yang dihasilkan oleh suatu proyek biasanya tidak bersifat sementara. Sebagian besar proyek bertujuan untuk menciptakan hasil yang bertahan lama.

Apa itu Manajemen Proyek?

Manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, keterampilan, alat, dan teknik untuk kegiatan proyek untuk memenuhi persyaratan proyek. Manajemen proyek dicapai melalui penggunaan rasional dan integrasi dari 42 proses manajemen proyek. Menurut hubungan logisnya, 42 proses ini dapat diklasifikasikan ke dalam 5 kelompok proses, yaitu: start, plan, execution, monitor, dan close.

Contoh Proyek Termasuk (Tetapi Tidak Terbatas Pada):

  1. Mengembangkan produk atau layanan baru;
  2. Mengubah struktur, kepegawaian atau gaya organisasi;
  3. Mengembangkan atau membeli sistem informasi baru atau yang lebih baik;
  4. Membangun gedung atau infrastruktur;
  5. Menerapkan serangkaian proses atau prosedur bisnis baru.

Top 9 Keys to Successful Project Management Infographic

Mengelola Proyek

Mengelola sebuah proyek biasanya melibatkan:

  • mengidentifikasi kebutuhan;
  • menangani kebutuhan,
  • kekhawatiran dan harapan pemangku kepentingan saat merencanakan dan melaksanakan proyek;
  • menyeimbangkan kendala proyek yang bersaing, termasuk (namun tidak terbatas pada): ruang lingkup, kualitas, jadwal, anggaran, Sumber daya, risiko.
  • Proyek tertentu akan memiliki kendala khusus, dan manajer proyek perlu memperhatikan.