Infografis Donor Darah
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, hampir 50 persen dari 108 juta orang yang mendonorkan darah secara global setiap tahun dikumpulkan di negara-negara berpenghasilan tinggi yang merupakan kurang dari 20 persen populasi dunia. Ini berarti bahwa pasien di banyak daerah tidak menerima transfusi darah tepat waktu. Atau dapatkan darah yang aman. Padahal, selain menyelamatkan nyawa banyak orang, donor darah juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seseorang. Oleh karena itu, mendonorkan darah secara rutin merupakan tindakan altruistik.
“Darahmu bisa diganti. Sebuah kehidupan tidak.”
Apa Manfaat Donor Darah Secara Rutin?
- Aliran darah yang lebih baik – Menurut sebuah penelitian di American Journal of General Medicine, 88 persen pendonor darah cenderung tidak memiliki penyakit kardiovaskular. Donasi berulang membantu aliran darah lebih lancar, mengurangi kerusakan pada lapisan pembuluh darah dan mengurangi kemungkinan masalah kardiovaskular.
- Pemeriksaan kesehatan ringan – Sebelum mendonorkan darah, Anda harus terlebih dahulu mengukur suhu, denyut nadi, tekanan darah, dan kadar hemoglobin. Kemudian ambil darah yang terkumpul dan tes untuk 13 penyakit menular yang berbeda, termasuk tipe B dan tipe C. Jika hasil tes positif, seperti hepatitis atau AIDS, Anda akan segera diberitahu.
- Meningkatkan metabolisme – Menyumbangkan darah dapat meningkatkan metabolisme Anda. Karena sel darah merah memiliki siklus hidup 120 hari, darah lama dan baru dipompa keluar rata-rata. Dengan demikian, proporsi darah baru dalam tubuh Anda meningkat. Sel darah yang lebih muda mengalir lebih cepat dan menutupi lebih sedikit dinding pembuluh darah, yang lebih sehat.
- Pertahankan keseimbangan zat besi Anda – orang dewasa yang sehat memiliki sekitar 5 gram zat besi. Ketika Anda menyumbangkan satu unit darah, Anda kehilangan sekitar seperempat gram zat besi. Namun, zat besi yang hilang dari donor darah dapat diisi ulang setiap hari.